Studi yang didukung oleh Yayasan TIFA (2012) ini dilakukan dengan melihat praktek digitalisasi televisi saat ini dan juga pengalaman negara lain. Termasuk persoalan yang muncul ketika adopsi teknologi digital untuk televisi dilakukan. Teknologi analog tidak dapat mengimbangi permintaan industri penyiaran dalam hal penyaluran program siaran yg terus bertambah karena jumlah kanal frekuensi yang tersedia. Selain itu, penggelaran infrastruktur penyiaran analog tidak efisien karena belum menyentuh konvergensi. Oleh karena itu, penerapan teknologi penyiaran digital diharapkan memberikan efisiensi penggunaan spektrum frekuensi yang lebih baik sehingga dapat memenuhi kebutuhan penyediaan program siaran yang lebih banyak dibandingkan siaran analog. Namun, penggelaran atau adopsi teknologi tentunya tidak hanya menyangkut teknologi semata tapi melibatkan aspek sosial politik dan ekonomi.
Diterbitkan oleh Pemantau Regulasi dan Regulator Media (PR2Media) bekerja sama dengan Yayasan Tifa.
Jl. Lempongsari Raya
Gg. Masjid RT. 9 RW. 37
No. 88B, Jongkang Baru, Sariharjo, Ngaglik, Sleman DIY, 55581.