Penelitian ini berupaya memetakan kondisi kepemilikan media dan afiliasi politiknya di Indonesia, yang ekosistem medianya semakin liberal dan digital. Mendekati Pemilu 2024, riset yang dilakukan sejak November 2022 hingga Agustus 2023 ini diharapkan bisa membantu pembuat kebijakan, pekerja media, dan masyarakat untuk lebih memahami posisi media dalam kontestasi politik terkini.
Dua hal utama yang diulas penelitian ini adalah:
1) Tipologi dan jaringan kepemilikan (vertikal, horizontal, dan diagonal) media arus utama di tingkat nasional dan lokal (Jawa Timur, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Selatan).
2) Afiliasi politik (langsung dan tidak langsung) media dengan partai politik dan pejabat publik.
Berdasarkan data yang diperoleh melalui studi pustaka, kajian dokumen hukum, analisis isi pemberitaan, wawancara, dan FGD, PR2Media berargumen bahwa media di Indonesia sangat berisiko disetir oleh kepentingan politik praktis, terutama menjelang pemilihan umum, karena semakin dominannya pemilik media yang berperan sebagai politikus.
Riset ini mengkonfirmasi adanya kompleksitas masalah kepemilikan dan afiliasi politik yang memberi peringatan pada tiga pihak: regulator media, regulator pemilu, dan regulator persaingan usaha. Karena itu, PR2Media menyampaikan rekomendasi reformasi kebijakan terkait kepemilikan media dan afiliasi media/jurnalis ke struktur politik sebagai upaya menjaga marwah media dan marwah pemilihan umum yang demokratis, adil dan sehat.
Jl. Lempongsari Raya
Gg. Masjid RT. 9 RW. 37
No. 88B, Jongkang Baru, Sariharjo, Ngaglik, Sleman DIY, 55581.